Jenis-jenis Rasio Keuangan

Aplikasi Penyusunan Anggaran

Analisa anggaran usaha Anda

Cara Mudah Menyusun dan Mengevaluasi Anggaran

Dalam menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, kita perlu menggunakan rasio keuangan untuk melihat seberapa baik atau efektifkah kinerja perusahaan. Rasio Keuangan (Financial Ratio) ada banyak macamnya sesuai dengan fungsinya dan cara penghitungannya. Berikut adalah jenis-jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan.


Menurut Ang (1997), menyatakan bahwa rasio keuangan dikelompokkan  dalam lima jenis yaitu:
Rasio  Likuiditas (Liquidity  Ratio),  rasio  ini  menyatakan  kemampuan perusahaan  jangka  pendek  untuk memenuhi  obligasi  (kewajiban)  yang  jatuh tempo. Rasio ini terdiri dari:
a.   Current Ratio, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan  dalam  memenuhi  kewajiban  jangka  pendek  dengan  aktiva lancar.
b.   Quick Ratio,  adalah  rasio  yang  digunakan  untuk mengukur  kemampuan perusahaan  dalam  memenuhi  kewajiban  jangka  pendek  melalui  aktiva lancar selain persediaan.
c.   Cash Ratio,  adalah  rasio  yang  digunakan  untuk  mengukur  kemampuan perusahaan  dalam memenuhi  kewajiban  jangka  pendek  dengan  kas  yang tersedia dalam perusahaan.

Rasio Aktivitas (Activity Ratio), rasio  ini menunjukkan kemampuan efesiensi perusahaan didalam memanfaatkan harta-harta yang dimilikinya. Terdapat berbagai macam rasio aktivitas, antara lain:
a.   Total Asset Turnover, kemampuan  modal yang diinvestasikan  untuk menghasilkan pendapatan (revenue).
b.   Receivable Turnover, kemampuan dana yang ditanamkan dalam  pihutang suatu periode tertentu.
c.   Average Collection Period,  periode  rata-rata  yang  diperlukan  untuk mengumpulkan pihutang.
d.  Inventory Turnover,  kemampuan  berputarnya  dana  yang  ditanamkan dalam inventory pada suatu periode tertentu.
e.   Average Days Inventory, periode penahanan persediaan rata-rata.
f.    Working Capital Turnover, kemampuan modal kerja (netto) berputar dalam suatu periode siklus kas dari perusahaan.

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), rasio ini menunjukkan  keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan laba (keuntungan). Rasio profitabilitas terdiri dari:
a.   Return On Investment (ROI) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan  perusahaan dalam menghasilkan  laba  dengan memanfaatkan asset yang dimiliki perusahaan.
b.  Return On Equity (ROE)  adalah  rasio  yang  digunakan  untuk mengukur kemampuan  perusahaan dalam menghasilkan  laba  dengan memanfaatkan modal saham yang dimiliki perusahaan.
c.   Profit Margin,  rasio  yang  digunakan  untuk  mengukur  tingkat pengembalian laba terhadap penjualan.

Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio),  rasio  ini  menunjukkan  kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban  jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga leverage ratio. Rasio ini terdiri dari:
a.   Debt Equity Ratio (DER), mengukur  tingkat  penggunaan  hutang  terhadap total kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan.
b.  Time Interest Earned,  mengukur  seberapa  banyak  laba  operasi  mampu membayar bunga hutang.
c.   Debt to Asset  Ratio (DAR), mengukur  beberapa  bagian  dari kebutuhan dana yang dibelanjai dengan hutang atau beberapa barang dari aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang.

Rasio  Pasar  (Market  Ratio),  rasio  ini  menunjukkan  informasi  penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis per saham. Rasio pasar terdiri dari:
a.   Earning Per Share (EPS), perbandingan  laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham yang diterbitkan.
b.  Price Earning Ratio (PER),  mengukur  kinerja  saham  suatu  perusahaan yang dicerminkan dari laba per saham pada suatu periode tertentu.
c.   Price to Book Value (PBV) Ratio, mengukur kinerja saham menurut nilai bukunya.

Sumber Pustaka: Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: Rineka Cipta
Tags :

Related : Jenis-jenis Rasio Keuangan